Mesin jet/Jet Engine adalah sebuah jenis mesin pembakaran dalam menghirup udara yang sering digunakan
dalam pesawat. Prinsip seluruh mesin jet pada dasarnya sama; mereka mempercepat
massa (udara dan hasil pembakaran) ke satu arah dan dari hukum gerak Newton ketiga mesin akan mengalami dorongan
ke arah yang berlawanan. Yang termasuk mesin jet antara lain turbojet, turbofan, rocket, ramjet,
dan pump-jet.
|
Mesin
ini menghirup udara dari depan dan mengkompresinya. Udara
digabungkan dengan bahan bakar, dan dibakar. Pembakaran menambah
banyak peningkatan energi dari gas yang kemudian dibuang ke belakang
mesin. Proses ini mirip dengan siklus
empat-gerak, dengan induksi, kompresi, penyalaan, dan pembuangan
terjadi secara berkelanjutan. Mesin menghasilkan dorongan karena percepatan udara
yang melaluinya; gaya yang sama dan berlawanan yang dihasilkan adalah dorongan
bagi mesin.
Mesin
jet mengambil massa udara yang relatif sedikit dan
mempercepatnya dengan jumlah yang besar, di mana sebuah pendorong mengambil massa udara secara besar dan
mempercepatnya dalam jumlah kecil. Pembuangan kecepatan tinggi dari mesin jet
membuatnya efisien pada kecepatan tinggi (terutama kecepatan supersonik) dan ketinggian tinggi. Pada pesawat pelan dan yang
membutuhkan jarak terbang pendek, pendorong yang menggunakan turbin gas, yang umumnya dikenal sebagai turboprop,
lebih umum dan lebih efisien. Pesawat sangat kecil biasanya menggunakan mesin piston untuk
menjalankan pendorong tetap turboprop kecil semakin lama semakin kecil dengan
berkembangnya teknologi teknik.
Efisiensi pembakaran sebuah mesin jet, seperti mesin pembakaran dalam lainnya, dipengaruhi besar oleh rasio
volume udara yang dikompresi dengan volume pembuangan. Dalam mesin turbin kompresi udara dan bentuk
"duct" yang melewati ruang pembakaran mencegah aliran balik dari situ
dan membuat pembakaran berkelanjutan dimungkinkan dan proses pendorongan.
Mesin
turbojet modern modular dalam konsep dan rancangan. Inti penghasilan-tenaga
utama, sama dalam seluruh mesin jet, disebut sebagaigenerator gas. Dan
juga modul tambahan lainnya seperti gearset pengurang dorongan
(turboprop/turboshaft), kipas lewat, dan "afterburner". Jenis alat
tambahan dipasang berdasarkan penggunaan pesawat.
·
Sejarah Pengembangan
Mesin Jet/Jet Engine
Mesin jet sebenarnya
diawali ketika seorang insinyur Perancis, Rene Lorin pertama kali mengajukan paten bagi
mesin propulsi jetnya pada tahun 1913. Mesin yang dipatenkan adalah mesin athodyd (aero-thermodynamic-duct)
yang tidak memiliki bagian berputar atau lebih populer dengan sebutan mesin pulse jet. Mesin tipe inilah
yang kemudian dikembang dan dijadikan mesin tenaga utama pendorong bom terbangJerman, V-1 yang dipakai untuk mengebom Inggris.
Sayangnya
konsep mesin Lorin kurang cocok bagi pesawat berpropulsi jet karena tidak
efisien dalam kecepatan rendah. Selanjutnya, seorang perwira Angkatan Udara
Kerajaan Inggris (Royal Air Force/RAF), Frank Whittle kemudian seorang mahasiswa aerodinamikaUniversitas Gottingen, Hans von
Ohain (Jerman)
serta insinyur Italia, Secondo
Campini mengembangkan
mesin jet yang kemudian prinsip dan konsepnya dikenal pada masa-masa sekarang
yakni menggunakan komponen-komponen berputar seperti kompresor dan turbin.
Frank Whittle mengajukan paten pada tahun 1930 namun awalnya kurang mendapat
perhatian dari Kementerian Udara Inggris. Akibatnya, penemuan Whittle tidak
menjadi rahasia militer dan detaik konsep mesin jetnya bocor serta dimuat di
berbagai jurnal ilmiah dan teknologi 1,5 tahun kemudian. Namun atas jasa mantan
rekannya di RAFserta pembiayaan untuk pengembangan dari O.T. Falk & Partners
Ltd. maka Whittle membentuk perusahaan Power Jets yang akhirnya berhasil
mengembangkan mesin jet dan mendapat kontrak di Angkatan Udara Inggris.
Mesinnya berupa type W-1X yang kemudian ditahun 1942 diminta lisensinya oleh Amerika Serikat.
Mesin
type W-1X inilah diujicoba pertama kali pada bulan Desember 1940 kemudian
dimodifikasi dan dinyatakan layak untuk digunakan sebagai tenaga dalam pesawat
udara. Pesawat bermesin jet Inggris pertama kali diterbangkan oleh pilot uji Gerry Sayer pada tanggal 15 Mei 1941 dengan pesawat Gloster
E.28/39.
Secondo
Campini dari Italia membuat mesin jet pada tahun 1933 dan bergabung dengan
perancang pesawat Giavasi
Caproni membuat
pesawat CC-2 bermesin jet yang terbang perdana pada tanggal 27 Agustus
1940. Media massa Italia mencatatnya sebagai pesawat terbang jet
pertama di dunia.
Hans
von Ohain mendaftarkan paten rancangan mesin jetnya pada tahun 1935. Meski
kemudian mesinnya dianggap serupa dengan konsep Whittle, namun terdapat banyak
detail perbedaan dalam mesin rancangannya. Kemudian salah seorang profesornya
yang kenal Ernst Heinkel,
pemilik perusahaan industri pesawat Heinkel meminta agar Hans von Ohain dilibatkan
dalam proyek membuat mesin pesawat. Pada bulan Maret 1937, sebuah mesin berdaya
dorong 550 pon berhasil dibuatnya, kemudian mesin berdaya dorong 1.980 pon yang
kemudian dianggap kurang berhasil serta mesin berdaya dorong 1.100 pon yang
penuh modifikasi yang kemudian dibuat untuk pesawat Heinkel He.
178 yakni mesin
turbojet HeS-3b.
Di Asia, Jepang mulai melirik mesin jet untuk
kepentingan penerbangan terutama militernya pada tahun 1937 saat Jepang membeli mesin
Brown-Boveri yang
dilengkapi turbocharger dari Swiss.
Dari dasar inilah, tidak mengeherankan setelah mendapatkan dari sekutunya,
Jerman berupa rancangan pesawat tempur Messerschmicht Me-262,
Jepang mengembangkan mesin jet Ne-20 untuk mentenagai pesawat jet tempur
pertamanya Kikka,
yang mirip dengan jet tempur Jerman tersebut.
Sementara Rusia/Uni Soviet disebut-sebut
mendapatkan teknologi mesin jet setelah pesawat tempur jet Jerman jatuh
ketangannya, serta bantuan dari Inggris berupa mesin jet Rolls-Royce Nene.
Mesin inilah yang dikembangkan Uni Soviet yang kemudian digunakan dalam pesawat
tempur jet MiG-15 Fagot yang dipakai dalam Perang Korea yang
berkemampuan cukup mematikan.
Amerika
Serikat mendapatkan paten/lisensi mesin jet dari Inggris rancangan Frank
Whittle, W-1X. Hal ini tidak terlepas dari peran Mayor Jenderal H.H. Arnold,
Deputy Chief-of-Staff for Air yang dikemudian memegang pimpinan US Army Air
Forces dalam Perang Dunia II, juga dikenal sebagai Bapak dari United States Air
Force (USAF) yang saat itu diundang oleh Kementrian Udara Inggris dalam
penerbangan perdana pesawat mesin jet-nya. Jendral Arnold kemudian mendesak
pemerintah segera mempercepat Amerika Serikat untuk memasuka abad jet, tanpa
ragu kemudian ia menunjuk pabrik General Elecric (GE) untuk melakukan riset
teknologinya, mengingat GE dalam riset teknologi turbin dan pengalaman pada
1917-1941 dengan turbo-supercharger.
·
Mesin Turbojet Nuklir
Enam tahun setelah
pemboman nuklir pertama di Hiroshima dan Nagasaki,
sebuah proyek rahasia diluncurkan dari badan nuklir AS (Atomic Energy
Commission/AEC) dan Angkatan Udara Amerika Serikat yang pelaksanaannya
ditugaskan kepada GE yang kemudian bersekutu dengan pabrik pesawat Convair untuk mempelajari dalam kurun waktu
lima tahun apakah pesawat udara bertenaga mesin jet nuklir dapat dibuat.
GE
kemudian membentuk Departemen Propulsi Nuklir (Aircraft Nuclear Propulsion
Department/ANPD) yang menangani proyek ambisius Amerika Serikat dalam kompleks
Evendale yang dijaga secara ketat untuk menjamin kerahasiaannya. Pesaingnya
Pratt & Whitney (P & W) berkongsi dengan pabrik pesawat Lockheed (kini Lockheed Martin) tidak ketinggalan menyelenggarakan proyek
yang sama meski tidak ditunjuk pemerintah AS.
Proyeknya
diberi sandi X211 dibawah kendali Bruno
Bruckmann, seorang veteran mesin jet Jerman dalam Perang Dunia II,
juga orang kedua dalam pabrik Bavarian Motor Works (BMW) yang membuat berbagai
mesin pesawat terbang termasuk mesin jet untuk Angkatan Udara Jerman dalam
perang. Teknisi lain yang dilibatkan adalah Hans von Ohain, ahli roket Jerman Werner von
Braun dan Peter Kappus (yang kemudian menjadi ahli mesin jet
GE dan yang mengkonsep sistem lepas landas dan mendarat secara
vertikal/Vertical Take-off Landing atau VTOL). Teknisi-teknisi Jerman tersebut
dibawa ke Amerika dalam operasi rahasia yang terkenal dengan Operation
Paper Clip guna
memperkuat posisi Amerika Serikat dalam bidang teknologi dalam menghadapi Perang Dingin dengan
Uni Soviet.
Mesin
X211, yang kemudian merupakan mesin raksasa ini, memiliki konsep yang
sederhana, yakni mesin turbin gas yang terdiri dari dua mesin dipadukan dalam
satu sumber reaktor nuklir yang dilengkapi dengan variable stator compressor.
Kemudian pada dasarnya adalah mesin turbojet dengan afterburner. Panjang mesin ini adalah 41 kaki (sekitar 12
meter) dengan afterburner yang dapat menghimpun tenaga dorong sebesar 34.600
pound.
Baik
pabrik GE/Convair dan P & W/Lockheed butuh waktu untuk mengembangkan mesin
jet nuklir ini, terutama sekali segi keamanan radiasi nuklir yang mungkin
ditimbulkannya. Sehingga menjelang tutup tahun 1956 pun belum bisa menyodorkan
data apakah memungkinkan atau tidak mesin tersebut dapat mentenagai pembom
WS-125.
·
Perkembangan
Teknologi Mesin jet
Mesin jet atau yang
juga dikenal sebagai mesin turbin gas juga dikembangkan tidak hanya untuk pesawat terbang tetapi
juga untuk kapaldan
di darat untuk kendaraan terutama kendaraan berat seperti tank dan mesin-mesin pembangkit listrik dan mesin untuk industri. Ada empat
jenis mesin turbojet antara lain mesin turbojet dan turbofan yakni mesin yang
tenaganya diperoleh dari reaksi yang didapat dari daya dorong semburan jet-nya.
Jenis yang lain adalah turboprop dan turboshaft yang bekerja dengan prinsip
lain yakni energi dari gas panasnya digunakan untuk memutar/menggerakkan turbin
yang dihubungkan dengan baling-baling atau dikenal juga dengan sebutan power output shaft.
Mesin
rekasi jet sederhana kemudian dikembangkan menjadi twin-spool low by pass ratio
turbojet. Kini dari turbojet low by-pass ratio, berkembang menjadi triple-spool front fan high by-pass
ratio turbojet atau lebih
dikenal sebagai high bypass
turbofan dan fanjet. Masih berupa konsep
adalah mesin prop-fan dan UDF (unducted fan) dan contra rotating-fan.
Mesin
turbojet adalah mesin jet yang paling sederhana, biasanya dipakai untuk
pesawat-pesawat berkecepatan tinggi. Contoh dari mesin ini adalah mesin Rolls-Royce
Olypus 593 yang
digunakan untuk pesawat Concorde.
Versi lain adalah mesin Marine
Olympus yang memiliki
kekuatan 28.000 hp (daya kuda atau setara dengan 21 MW) yang digunakan untuk
menggerakkan kapal perang modern dengan bobot mati 20.000 ton dengan operasi
berkecepatan tinggi.
Ø
Mesin Turbofan
Mesin Turbofan adalah
mesin yang umum dari turunan mesin-mesin turbin gas untuk menggerakkan pesawat
terbang baik komersial maupunpesawat tempur.
Mesin ini sebenarnya adalah sebuah mesin by-pass dimana sebagian dari udara dipadatkan
dan disalurkan ke ruang pembakaran, sementara sisanya dengan kepadatan rendah
disalurkan sekeliling bagian luar ruang pembakaran. Sekaligus udara tersebut
berfungsi untuk mendinginkan suhu ruang pembakaran.
Udara
yang di by-pass ini ada yang dicampur dengan udara panas pembakaran pada turbin
bagian belakang seperti pada mesin Rolls-Royce Spey yang digunakan pada pesawat Fokker F-28. Ada
pula yang disalurkan dengan pipa-pipa halus ke atmosfer. Mesin yang menggunakan type ini
contohnya adalah mesin RB211 yang
digunakan pada pesawat Boeing B 747 dan GE CF6-80C2 yang digunakan pada pesawat DC-10 serta P &W JT 9D.
Beberapa
mesin yang menggunakan jenis mesin turbofan adalah Rolls-Royce Tay pada pesawat Fokker F-100 (yang dijuluki mesin fanjet), mesin Adour Mk871 yang digunakan pada pesawat tempur
type Hawk Mk 100 dan Hawk Mk 200, pesawat tempur Jaguar dan Mitsubishi F-1yang digunakan AU Jepang.
Kemudian
mesin high by-pass turbofan yang diterapkan pada mesin CFM56-5C2 yang
dipakai oleh pesawat Airbus A340 dan mesin CFM56-3 yang
dipakai pada Boeing B-737 serie 300, 400 dan 500 yang merupakan produk bersama
antara GE dengan SNECMA dari
Perancis.
Pada
pesawat militer, mesin turbofan yang diterapkan antara lain adalah mesin TF39-1C yang
dipakai pada pesawat angkut raksasa C-5 Galaxy, kemudian GE F110 yang
dipakai pada F-16, GE F118 yang
bertype non-augmented turbofan yang diterapkan pada pesawat pembom stealth Northrop-Grumman B-2 dan
pembom B-1 dengan
mesin non augmented turbofan GE F101.
Ø
Mesin Turboprop
Mesin Turboprop
adalah mesin turbojet dengan turbin tambahan yang dirancang sedemikian rupa
untuk menyerap semburan sisa bahan bakar yang sebelumnya menggerakkan
kompresor. Pada prakteknya selalu ada sisa semburan gas dan sisa inilah yang
dipakai untuk mengerakkan turbin yang dihubungkan ke reduction gear, biasanya
terletak di bagian mesin, memutar baling-baling.
Jenis
mesin ini irit bahan bakar untuk pesawat berkecepatan rendah/sedang dan terbang
rendah (400 mil per jam/30.000 kaki). Melalui teknologi maju, selain irit juga
menghasilkan tingkat kebisingan yang rendah dan mampu meluncurkan pesawat
degnan kecepatan 400 mil per jam.
Contoh
mesin turboprop yang populer adalah mesin Rolls-Royce
Dart yang dipakai pada
pesawat Britih
Aerospace atau BAe
(dulu Hawker Siddeley) HS-748 dan Fokker F-27.
Kemudian mesin Rolls-Royce
Tyne yang digunakan
pada pesawat jenis Transall
C-160 dan BAe Vanguard.
Mesin
jenis ini tenaganya diukur dengan total
equivalent horsepower (tehp)
atau kilowatt(kW)-shaft horsepower (shp)
plus sisa daya dorong. Sebagai contoh, mesin Tyne dengan take-off power 4.985
tehp (3.720 kW) sampai 6.100 tehp (4.550 kW) merupakan mesin turpboprop yang
paling kuat dan irit bahan bakar.
Ø
Mesin Turboshaft
Mesin Turboshaft
sebenarnya adalah mesin turboprop tanpa baling-baling. Power turbin-nya
dihubungkan langsung dengan reduction
gearboxatau ke sebuah shaft (sumbu) sehingga tenaganya diukur
dalam shaft horsepower (shp) atau kilowatt (kW).
Jenis
mesin ini umumnya digunakan untuk menggerakkan helikopter, yakni menggerakan rotor utama maupun rotor ekor
(tail rotor) selain itu juga digunakan dalam sektor industri dan maritim
termask untuk pembangkit listrik, stasiun pompa gas dan
minyak, hovercraft, dan kapal.
Contoh
mesin ini adalah GEM/RR 1004 bertenaga 900 shp yang diterapkan pada
helikopter type Lynx dan mesin Gnome 1.660 shp (1.238 kW) pada helikopter Sea King.
Sedangkan versi Industri lain adalah mesin pembangkit listrik 25-30 MW Rolls-Royce
RB211 dengan
35.000-40.000 shp.
Contoh
lain adalah mesin GE T64 yang dipakai pada helikopter Sikorsy CH-53,
pesawat amfibi Shin Meiwa
PS-1, G-222 Aeritalia-pesaingCN-235 dan helikopter Lockheed AH-56A.
- Contoh Engine
- Animasi Cara Kerja Engine
Cara Kerja TurboProp
Pengoprasian Jet Engine
Cara Motor TurboFan
Pengoprasian Motor Turboshaft
Cara Kerja Turbin Gas I
Cara Kerja Turbin Gas II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar